Subnetting


Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil.
Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C.
Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan,
tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.


Tujuan Subnetting
  1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
  2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network
  3. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
  4. Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/ memperkecil broadcast domain)
  5. Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan.
  6. Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan).
  7. Penghematan alamat IP.
  8. Meningkatkan performa kerja jaringan
  9. Menyederhanakan manajemen jaringan


Keuntungan:

  • Menyederhanakan administrasi. Dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien
  • Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar.
  • Keamanan jaringan yang lebih baik.
  • Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data dalam jaringan diminimumkan. 


Pada dasarnya subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit.

Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
  • Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
  • Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.


Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu lingkungan jaringan.
Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0.
Sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID diset 1.

Untuk menentukan suatu host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal,
kita dapat melakukan operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut.

Jika kedua hasil operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP dikirim langsung ke host tujuan.
Jika hasilnya berbeda, maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default router.

 Cara Melakukan Subnetting

Contoh Subnetting.

CONTOH NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192) (x diambil dari oktet terakhir yaitu sebanyak 2 buah).
  • Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
  • Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Banyak binari nya adalah 6. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  • Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar