Subnetting hanya dapat
dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C.
Dengan subnetting akan
menciptakan beberapa network tambahan,
tetapi mengurangi
jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Tujuan Subnetting
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
- Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network
- Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
- Untuk mengurangi lalu lintas jaringan (mengurangi broadcast storm/ memperkecil broadcast domain)
- Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan.
- Pengelolaan yang disederhanakan (memudahkan pengelolaan, mengidentifikasikan permasalahan).
- Penghematan alamat IP.
- Meningkatkan performa kerja jaringan
- Menyederhanakan manajemen jaringan
Keuntungan:
- Menyederhanakan administrasi. Dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien
- Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar.
- Keamanan jaringan yang lebih baik.
- Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data dalam jaringan diminimumkan.
Pada dasarnya
subnetting adalah mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP dan
me-reserve atau menyimpannya untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya
adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin banyak jumkah
subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk mendefinisikan host bit.
Ada dua pendekatan
dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
- Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
- Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Kedua-duanya akan
dipakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu lingkungan
jaringan.
Pada subnet mask
seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset 0.
Sedangkan bit yang
berhubungan dengan network ID diset 1.
Untuk menentukan suatu
host berada pada jaringan luar atau pada jaringan lokal,
kita dapat melakukan
operasi AND antara subnet mask dengan IP Address asal dan IP Address tujuan, serta membandingkan
hasilnya sehingga dapat diketahui ke mana arah tujuan dari paket IP tersebut.
Jika kedua hasil
operasi tersebut sama, maka host tujuan terletak di jaringan lokal dan paket IP
dikirim langsung ke host tujuan.
Jika hasilnya berbeda,
maka host terletak di luar jaringan lokal, sehingga paket IP dikirim ke default
router.
Cara Melakukan Subnetting
Contoh Subnetting.
CONTOH NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26
Analisa: 192.168.1.0
berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192) (x diambil dari oktet
terakhir yaitu sebanyak 2 buah).
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Banyak binari nya adalah 6. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
0 komentar:
Posting Komentar